TANGERANG, - Ki Brojo seorang ahli spiritual kembali menyampaikan pemikiranya terkait nasib pribumi di Nusantara. Kali ini Ki Brojo lebih menyoroti tentang hilangnya rasa cinta para pribumi pada ibu pertiwi yang semakin hari semakin terasa jauh dari dekapan, ibarat seorang anak yang lupa pada ibunya.
“Bagaimana Pribumi akan bangkit bila para anak-anak pribumi tak lagi memiliki rasa cinta akan ibu pertiwinya” kata Ki Brojo.
Rasa cinta yang dimaksudkan oleh ki Brojo yaitu sermakin sedikitnya para pribumi yang memperhatikan alam nusantara , baik itu perhatian terhadap tanah, air, dan udara yang menjadi sumber dari segala sumber kehidupan.
“Kalau ingin bangkit ya kembali pada alam, rebut kembali kedaulatan pangan kita, jangan biarkan bangsa lain berkuasa atas alam kita” jelas Ki Brojo.
Bangsa Pribumi ini pernah jaya , karena mereka mencintai bumi pertiwi, hingga bangsa pribumi nusantara di kenal luas sebagai bangsa yang tinggal di sebuah negeri Atlantis, sebuah negeri yang subur makmur toto tentrem kerto raharjo.
Hanya ada satu jalan untuk bangkit yaitu kembali cintai ibu pertiwi, rebut kembali lahan-lahan pertanian kita agar lumbung-lumbung pangan kembali ada ditangan rakyat, rebut kembali pasar rakyat dari dominasi para aseng dan asing. Bila kedua hal tersebut bisa kembali kita kuasai maka kehidupan pribumi akan bangkit, kita yang tanam , kita yang memanen, kita yang memasarkan di pasar-pasar .
Begitu pula dengan air, kita harus bisa rebut kembali kedaulatan atas air untuk kembali pada anak-anak pribumi, nelayan harus bersatu menjaga, merawat serta melestarikan laut kita, agar laut bisa memberi atau menjadi sumber hidup bagi mereka.
Begitupula dengan udara, kita harus pertahankan hutan-hutan kita agar kita bisa menghirup udara yang segar jangan biarkan para pengkhianat pribumi mengganti hutan kita dengan tanaman-tanaman besi beton yang menjulang.
“Seorang ibu akan memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, bila anak-anaknya juga mencintai dan mau mengurus kepada ibunya.” kata ki Brojo.
“Jadilah raja di negerimu dengan jalan kembali cintai alammu, dari petani kita belajar berdiri, dari nelayan kita belajar berjalan, ayo cintai ibu pertiwi saudaraku para pribumi, ” jelas ki Brojo
(Sopiyan)